Selasa, 22 Juli 2008

Siapakah remaja itu?

Berbicara tentang remaja akan membuat kita semakin penasaran, karena dari sebuah kata "remaja" akan menimbulkan cabang2 yang banyak yang lingkupannya semakin kompleks. Yach...kehidupan remaja, memang mengasyikkan untuk kita kuak. So, mungkin dari sekaranglah waktu kita untuk mulai menyelami siapa remaja itu agar saat ini kita bisa menyatukan hati kita kepada saudara "remaja" kita, meskipun kita sendiri bukan lagi sesosok remaja, mungkin "tua" lebih tepatnya!!!

Beberapa psikolog mengatakan batasan remaja menurut usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Ada juga yang membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun. Secara garis besarnya Thornburgh membagi usia remaja menjadi tiga kelompok, yaitu:

  1. Remaja awal : antara 11 hingga 13 tahun

  2. Remaja pertengahan: antara 14 hingga 16 tahun

  3. Remaja akhir: antara 17 hingga 19 tahun.

Nah sebagai seorang "remaja" mereka mempunyai tugas2 perkembangan yang harus dipenuhi :

  1. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis

  2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin

  3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif

  4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya

  5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi

  6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja

  7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga

  8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya kompetensi sebagai warga negara

  9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial

  10. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku



aku marah !!!

Adakalanya dalam hidup kita merasa bahagia, kecewa, senang, sedih.......
yup ketika ada suka kadang2 pula duka pun datang menghampiri..
Menjadi orangtua adalah sebuah hal yang sangat membahagiakan dalam sebuah episode kehidupan, meeskipun bukan orangtua dalam artian yang sesungguhnya...karena orangtua yang kini aku perankan adalah orangtua bagi anak2ku di sekolah.
Melalui peran ini aku banyak sekali belajar tentang "kehidupan" yang semula tidak pernah sekalipun terlintas dalam benak maupun anganku tentang episode ini.
Melalui peran ini pun betapa aku menyadari ternyata menjadi "orangtua" tidaklah mudah, butuh ilmu yang sangat2 banyak, butuh kesabaran yang sangaaaaaaaat tinggi. Dalam peran ini aku mengerti mengapa dalam agama seorang anak dilarang untuk berucap "ah" kepada kedua orang tuanya...karena itu akan sangat menyakitkan hati.....ya, sangat menyakitkan hati!!!
kata "ah" saja bisa membuat hati seorang ibu begitu terluka, apalagi sebuah penghianatan..ya PENGHIANATAN!!!!!
penghianatan seorang anak terhadap amanah dan kepercayaan yang telah diberikan oleh orangtuanya.....
Tidak ada sebuah kata toleransi atas sebuah penyalahgunaan kepercayaan, karena kepercayaan itu sangat mahal!!! Apalagi terhadap hal2 yang memang telah jelas mana yang haq dan mana yang batil...

Astaghfirullah hal'adhzim