Sabtu, 29 November 2008

"Dear Dan...."

Peace be with U..

Dan...maafkan aku,karena aku belum bisa melupakan kesedihan ini.
Kesedihan yang kau tinggalkan sejak 15 Ramadhan lalu. Kesedihan dan kesunyian karena kepergianmu....yah, kepergianmu yang begitu mendadak.
Dan maafkan aku,
berulangkali dengan tanpa sadar, aku masih saja menghubungi nomor telponmu...karena aku belum bisa menghapus nomor itu...dimana lewat nomor itu aku bisa menghubungimu... baik ketika aku sedang bahagia ataupun ketika aku sedang berduka. Aku lupa...sekarang nomor itu bukan milikmu lagi.
Tapi...sungguh maafkan aku Dan.
Bukannya aku ingin membuat keluargamu bersedih...tapi kadangkala aku tanpa sadar ingin sekali menghubungimu. Aku ingin sekali bercerita padamu.
Dan, sedang apa kau disana??? aku berdoa semoga kau diberi ketenangan menuju hari penantian akhir kita semua.
Sungguh ingin sekali aku melupakan ini semua...tapi aku belum bisa, 8 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk kita merajut kenangan2 indah. Dan banyak sekali kenangan2 yang telah terukir.
Dan...maafkan aku. aku tidak bisa membantumu ketika kau terjatuh dan terluka...
maafkan aku, yang tidak bisa menjadi seorang yang berguna bagimu. Aku membiarkanmu dalam kelukaan itu, sampai perpisahan ini memisahkan kita.
Padahal, ketika dulu aku terjatuh dan terluka untuk pertama kalinya....kau membantuku berdiri kembali, dan dengan keikhlasan hatimu kau membantu mengobati lukaku.
Begitupun ketika aku terjatuh dan terluka untuk kedua kalinya. Tak perlu menunggu lama...ketika akupun kembali berjalan dan berlari.
Tapi kini Dan.....kini aku terjatuh dan terluka lagi. Untuk yang ketiga kalinya!!!
dan kini aku sendiri.....
Aku tidak tahu, siapa yang akan membantuku untuk bangkit dan mengobati lukaku ini.
Karena ini...aku menuliskan surat ini untukmu...
Aku berharap ini bisa sedikit mengobati lukaku, meskipun aku tidak tahu,apakah kau bisa membacanya atau tidak.
Akupun tak peduli, akankah ada yang kan membantuku untuk berdiri, berjalan dan berlari lagi atau tidak.
Yang jelas aku hanya ingin mengabarkan pada mu dan pada dunia...tentang janji kita

"You are my friend...forever friend. I promise"



Kerinduanku untuk sahabatku : Triyanti Kusuma Wardani
semoga kau tenang disisi-Nya